ANTISIPASI NATARU 2023-2024, KLHK ADAKAN SOSIALISASI DAN KOORDINASI PENGENDALIAN SAMPAH

Jakarta,

Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan merilis data survey pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 sebesar 44.17 juta orang. Jumlah ini  diprediksi meningkat hingga 143,65% di tahun ini. Hal ini tentunya berpotensi menimbulkan sampah tambahan sekitar 53,82 juta kilogram dari aktivitas di ruang public.

Pada hari Jumat, 22 Desember 2023 secara daring KLHK melalui Direktorat Pengurangan Sampah, Ditjen PSLB3 melakukan Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Sampah Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, dengan mengundang pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur Pengurangan Sampah, Vinda Damayanti menjelaskan, “Surat Edaran Menteri LHK Nomor 9/MENLHK/PSLB3/PLB.2/12/2023 tentang Pengendalian Sampah Perayaan Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, diharapkan menjadi pedoman untuk mengendalikan timbulan sampah selama perayaan dan libur Nataru 2023-2024, sehingga meminimalisir pembuangan sampah di TPA serta untuk menguatkan upaya partisipasi public dalam mengelola sampahnya dengan baik”.

Rapat sosialisasi dan koordinasi tersebut turut menghadirkan tiga narasumber yang diharapkan mampu memberikan gambaran pengelolaan sampah nataru di tahun lalu dan rencana persiapannya di tahun ini, khususnya di area-area perayaan dan tempat-tempat wisata.

Fiona dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa strategi penanganan sampah yang direncanakan tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu, yakni dengan mengerah 1.680 personil gabungan di 429 gereja dan menyiapkan sarana penanganan sampah serta pengangkutannya, serta focus kebersihan pada 24 gereja di lima kotamadya di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta akan menggelar acara pergantian tahun 2023-2024 dengan tema Malam Muda Mudi Jakarta Kota Global pada hari Minggu, 31 Desember 2023 dimulai pukul 20.00 WIB sampai Senin dini hari. “3.180 personil gabungan akan dikerahkan di 25 titik lokasi festival jakarnaval berlangsung serta panggung hiburan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Thamrin, Monas sampai dengan kawasan Kota tua, “ kata Fiona.

Anak Agung Gede dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Badung, Bali menjelaskan permasalahan sampah perayaan Nataru di Bali adalah sampah pantai yang memenuhi obyek wisata. “Malam pergantian tahun di Bali selalu ramai, di Kabupaten Badung ada kemungkinan peningkatan sampah domestic sebesar 27 ton, karena masyarakat banyak memakai layanan antar yang dikemas dengan kemasan sekali pakai, berlapis-lapis dengan material plastik, styrofoam maupun aluminium foil,” Kata Agung. Menurut data DLH Pemprov Bali, sampah angin barat dan timur pada tahun 2022-2023 mencapai 3.498 ton.

Dalam penanganan sampah domestic, Pemprov Bali mengadakan sosialisasi, kampanye dan edukasi dengan memasang spanduk dan poster di lokasi wisata, memfasilitasi sarana dan prasarana di hari-H. Personil gabungan juga dipersiapkan untuk mengantisipasi sampah laut dengan menyiapkan alat berat untuk pengangkutannya.

Kata Agung, “pengurangan sampah menjadi bidang yang melakukan edukasi pada saat Nataru, sedangkan penanganan sampah bertugas mengelola sampah yang terpilah dan membawanya ke TPS3R atau Bank Sampah, maka yang tersisa dari sampah organic dan non organic adalah sampah residu, dan ini akan diupayakan untuk diatasi sebaik mungkin, sehingga meminimalisir pembuangan sampah ke TPA.” Sosialisasi menjadi waktu yang tepat untuk penguatan koordinasi dan konsolidasi dalam menangani masalah sampah oleh Pusat dan Daerah secara bersama, menurutnya.

Turut hadir dalam sosialisasi, Febriyanti dari Bank Sampah Bersinar Bandung memaparkan beberapa kegiatan bank sampah yang dikelolanya.  Kampanye, edukasi dan pelatihan pemilahan maupun pendaur-ulangan sampah organic dan non organic hingga layanan jemput sampah melalui aplikasi serta kolaborasi parapihak seperti BSI, UPS dan komunitas adalah beberapa kegiatannya. Dalam penanganan sampah di lokasi wisata, menurut Fey, target sasaran kampanye dan edukasi tidak hanya pengunjung, namun juga para pelaku usaha di tempat tersebut. “Kami telah menggunakan aplikasi layanan jemput sampah dengan barcode dan mengajarkan penggunaannya kepada para pelaku UMKM, sehingga jenis dan jumlah sampah yang diambil terdata secara langsung ke landing base,” kata Fey. Musim liburan adalah waktu yang tepat untuk melakukan kampanye dan edukasi di lokasi wisata, karena pada saat itu ramai, lanjutnya.

Pada akhir sosialisasi, Vinda Damayanti kembali mengingatkan agar Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam penanganan sampah, tidak hanya terfokus pada lokasi wisata, namun juga terminal, stasiun, pelabuhan dan area peristirahatan yang menjadi potensi pergerakan di masa libur nataru 2023-2024, guna menghindari tumpukan sampah di tempat-tempat tersebut. Selain itu, sampah-sampah yang terkumpul ditindaklanjuti dengan melibatkan Bank Sampah maupun TPS3R, dan didata di SIPSN, yakni Sistem Informasi Pengelolaan DSampah Nasional. Sosialisasi dan koordinasi ini menjadi persiapan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menghadapi liburan Nataru dengan berupaya melakukan pengurangan sampah, seminimal mungkin sampah dibuang ke TPA. “Kami mengharapkan partisipasi aktif dari parapihak untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk semua,” kata Vinda. (***)